Dalam
sebuah perjalanan, tidak mungkin seseorang melaluinya sendiri, pasti ada orang
yang ditemui, dikenal, sampai dijadikan teman, apalagi dalam perjalanan hidup
yang begitu panjang, pasti banyak sekali orang yang ditemui di banyak sekali
tempat dan kesempatan bahkan dalam waktu yang lama bisa dijadikan seorang teman.
Kemudian dibahas lebih lanjut, seorang teman bisa menjadi seorang sahabat dan
pastinya butuh proses yang panjang, lalu seperti apa sih proses seseorang
berkenalan sampai menjadi sahabat? Dan sebenernya sahabat itu orang yang
seperti apa? Kenalin gue domba. Gue bakalan cerita tentang perjalanan hidup gue
dan sahabat-sahabat gue selama hidup. Karena gue domba jadi sahabat-sahabat gue
juga hewan-hewan lucu dan menggemaskan.
Sebelumnya
kita bahas dulu tentang arti sahabat, apasih sahabat? Secara harfiah dan
istilah-istilah sudah banyak sekali yang menerjemahkan pengertiannya tapi
menurut gue sahabat itu punya makna yang mendalam. Bukan hanya sekedar teman, tapi
teman yang dipilih oleh takdir melalui sebuah proses yang berat sehingga mau
nerima diri kita apa adanya. Lalu siapa aja sih sahabat gue selama hidup dari
lahir sampe udah gede? Ini dia.
Yang
pertama banget disebut sahabat dalam hidup gue adalah sang pencipta, why? Ya
Dia yang paling ngerti kita dari fisik ujung rambut sampai ujung kaki, dari
dalam hati, perasaan, sampai semua keinginan kita Dia ngerti, jadi ga bisa
dipungkiri lagi Allah adalah sahabat sejati.
Yang
kedua, sahabat gue ya keluarga, kenapa keluarga? Dari lahir sampe sekarang yang
tau kisah hidup kita ya keluarga, terutama ibu domba, yang tau dimana aja letak
tai lalat ditubuh gue dan apapun yang gue suka dan ga suka, pokoknya dari A
sampai Z. Dan keluarga adalah tempat kita kembali, karena mereka memang selalu
menunggu kita untuk kembali.
Lalu
diusia balita sampai sekolah SD, gue juga punya sahabat kecil, dia jerapah,
orangnya tinggi belang-belang kuning dan hitam (hahaha). Tetangga kandang alias
rumah, makanya kita main dan sekolah bareng, dia suka banget gambar dan bikin
patung dari tanah liat, mungkin keahlian gue menggambar diturunkan dari dia si
jerapah, dan beberapa sahabat-sahabat lain yang suka ngajak ke sungai diam-diam
atau ngambil mangga malam-malam pas waktunya orang sahur. Saat tulisan ini
diketik, si jerapah udah punya bayi jerapah yang lucu, sayangnya gue belum
sempet nengok dari dia nikah sampai punya bayi. Semoga dia bahagia selalu
dengan keluarganya.
Saat
duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama pergaulan semakin luas, ga cuma
disekitar kandang, tapi mulai beranjak antar kebun binatang. Saat itu sijerapah
ga satu sekolah dan gue mulai memberanikan diri menggauli orang-orang asing. Setelah
seleksi alam yang ketat, akhirnya dapet satu genk sampai lulus, mereka adalah
kucing dan kelinci, tapi persahabatan kita sebatas sekolah, karena dirumah gue
sibuk, saat itu mulai dilatih untuk melanjutkan tahta orang tua alias
bantu-bantu jualan, tapi mereka seru, si kucing satu kelas dari kelas satu
sampe lulus, sedangkan kelinci teman dari perOSISan disekolah, dan kabar mereka
hilang seiring berlalunya waktu. Sukses selalu buat mereka semua.
Semakin
beranjak dewasa dan mulai mengenal apa artinya hidup yang sebenarnya, di
Sekolah Menengah Atas banyak sekali sahabat gue yang jasanya gue kenang sampe
sekarang, yang pertama adalah kawanan angsa putih, empat wanita kuat dari
sekolah yang didominasi laki-laki, setiap pagi gue dan mereka berangkat dan pulang
dengan angkutan yang sama dan karena itu kita menjadi dekat, setelah turun dari
angkutan kita sering berlarian kesana kemari dan tertawa hanya sekedar
melupakan ocehan guru sepanjang hari atau merontokan hafalan dari otak yang
ngebul. Salah satu dari kawanan ini sangat dekat sama gue, sebut saja dia angsa
gemuk, entah dari mana awalnya tapi kita memiliki cerita hidup yang sama, salah
satunya uang sekolah kita yang sering nunggak, demi ujian yang tak dapat
disangkal, gue dan si angsa gemuk sering ngumpulin besi-besi sisa bengkel dan
dijual kiloan, uangnya untuk bayar uang sekolah, sampai detik ini paling tidak
setahun sekali saat lebaran, kita selalu bertemu untuk sekedar bergunjing atau
melepas rindu. Dengan dua bayi angsa dan rumah tangganya, angsa gemuk sangat
perhatian. Dia selalu menanyakan kabar, kesehata dan ngingetin gue dalam hal
apapun. Gue selalu yakin dia yang terbaik.
Selain para angsa, ada tupai, teman sekelas
selama tiga tahun dan selalu menduduki peringkat satu, semua orang iri sama gue
karena kedudukan gue sebagai orang paling dekat dengan sang juara, selain
menjadi seorang karyawan dia sedang menggeluti usahanya sekarang. Lalu koala,
bisa dibilang gue dan koala sering banget nginep di sekolah, karena koala
pengurus OSIS dan gue suka males pulang jadi kita sering maen bareng dan jarang
pulang. Istrinya sedang hamil sekarang, bahagia selalu koala. Selanjutnya
rubah, kenal saat duduk dikelas dua, nama depan kita sama jadi urutan absen
kita dekat, dia orang yang sering dibuly dikelas karena sering terlambat, dan
gue lah orang yang suka ngebuly itu, pada suatu waktu gue sekelompok sama
sirubah, dan dia mengerjakan semua tugas kelompok dan dilahap habis, sampai gue
terkagun-kagum, akhirnya gue berhenti jadi tukang buly dan berteman dengan
rubah, saat acara tahun baru rubah pulang sebelum jam 12 malam karena harus
memastikan adik-adiknya tidur, karena penasaran beberapa hari setelah itu gue
ikut dia pulang dan tersayat-sayat hati ini, dia tinggal dengan kedua adiknya
(ibunya meninggal dan ayahnya dijakarta) dan setiap pagi membuat sarapan dan
memastikan adiknya berangkat sekolah kemudian dia berangkat, itu alasannya dia
sering terlambat, hari itu hati gue rontok dan gue langsung minta maaf, akhirnya
gue sering maen kerumahnya bahkan pernah minggat dan dia dengan senang hati
menampung gue. Cerita sirubah tidak selesai di bangku SMA, dia menemani gue
berjalan lebih jauh menyusuri hidup ini, selain mereka yang gue sebut diatas,
tentunya masih banyak sahabat di bangku SMA yang mengisi hari-hari indah gue
saat itu, beberapa dari mereka ada yang sudah dipanggil lebih dulu oleh sang
maha kuasa, dan perjalanan hidup gue di SMA sangat indah karena mereka semua.
Perjalanan gue sebagai seorang siswa diakhiri dengan foto bersama saat
perpisahan sekolah.
Comments
Post a Comment