TEMAN PERJALANAN - BAGIAN 1


Dalam sebuah perjalanan, tidak mungkin seseorang melaluinya sendiri, pasti ada orang yang ditemui, dikenal, sampai dijadikan teman, apalagi dalam perjalanan hidup yang begitu panjang, pasti banyak sekali orang yang ditemui di banyak sekali tempat dan kesempatan bahkan dalam waktu yang lama bisa dijadikan seorang teman. Kemudian dibahas lebih lanjut, seorang teman bisa menjadi seorang sahabat dan pastinya butuh proses yang panjang, lalu seperti apa sih proses seseorang berkenalan sampai menjadi sahabat? Dan sebenernya sahabat itu orang yang seperti apa? Kenalin gue domba. Gue bakalan cerita tentang perjalanan hidup gue dan sahabat-sahabat gue selama hidup. Karena gue domba jadi sahabat-sahabat gue juga hewan-hewan lucu dan menggemaskan.

Sebelumnya kita bahas dulu tentang arti sahabat, apasih sahabat? Secara harfiah dan istilah-istilah sudah banyak sekali yang menerjemahkan pengertiannya tapi menurut gue sahabat itu punya makna yang mendalam. Bukan hanya sekedar teman, tapi teman yang dipilih oleh takdir melalui sebuah proses yang berat sehingga mau nerima diri kita apa adanya. Lalu siapa aja sih sahabat gue selama hidup dari lahir sampe udah gede? Ini dia.

Yang pertama banget disebut sahabat dalam hidup gue adalah sang pencipta, why? Ya Dia yang paling ngerti kita dari fisik ujung rambut sampai ujung kaki, dari dalam hati, perasaan, sampai semua keinginan kita Dia ngerti, jadi ga bisa dipungkiri lagi Allah adalah sahabat sejati.

Yang kedua, sahabat gue ya keluarga, kenapa keluarga? Dari lahir sampe sekarang yang tau kisah hidup kita ya keluarga, terutama ibu domba, yang tau dimana aja letak tai lalat ditubuh gue dan apapun yang gue suka dan ga suka, pokoknya dari A sampai Z. Dan keluarga adalah tempat kita kembali, karena mereka memang selalu menunggu kita untuk kembali.

Lalu diusia balita sampai sekolah SD, gue juga punya sahabat kecil, dia jerapah, orangnya tinggi belang-belang kuning dan hitam (hahaha). Tetangga kandang alias rumah, makanya kita main dan sekolah bareng, dia suka banget gambar dan bikin patung dari tanah liat, mungkin keahlian gue menggambar diturunkan dari dia si jerapah, dan beberapa sahabat-sahabat lain yang suka ngajak ke sungai diam-diam atau ngambil mangga malam-malam pas waktunya orang sahur. Saat tulisan ini diketik, si jerapah udah punya bayi jerapah yang lucu, sayangnya gue belum sempet nengok dari dia nikah sampai punya bayi. Semoga dia bahagia selalu dengan keluarganya.

Saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama pergaulan semakin luas, ga cuma disekitar kandang, tapi mulai beranjak antar kebun binatang. Saat itu sijerapah ga satu sekolah dan gue mulai memberanikan diri menggauli orang-orang asing. Setelah seleksi alam yang ketat, akhirnya dapet satu genk sampai lulus, mereka adalah kucing dan kelinci, tapi persahabatan kita sebatas sekolah, karena dirumah gue sibuk, saat itu mulai dilatih untuk melanjutkan tahta orang tua alias bantu-bantu jualan, tapi mereka seru, si kucing satu kelas dari kelas satu sampe lulus, sedangkan kelinci teman dari perOSISan disekolah, dan kabar mereka hilang seiring berlalunya waktu. Sukses selalu buat mereka semua.

Semakin beranjak dewasa dan mulai mengenal apa artinya hidup yang sebenarnya, di Sekolah Menengah Atas banyak sekali sahabat gue yang jasanya gue kenang sampe sekarang, yang pertama adalah kawanan angsa putih, empat wanita kuat dari sekolah yang didominasi laki-laki, setiap pagi gue dan mereka berangkat dan pulang dengan angkutan yang sama dan karena itu kita menjadi dekat, setelah turun dari angkutan kita sering berlarian kesana kemari dan tertawa hanya sekedar melupakan ocehan guru sepanjang hari atau merontokan hafalan dari otak yang ngebul. Salah satu dari kawanan ini sangat dekat sama gue, sebut saja dia angsa gemuk, entah dari mana awalnya tapi kita memiliki cerita hidup yang sama, salah satunya uang sekolah kita yang sering nunggak, demi ujian yang tak dapat disangkal, gue dan si angsa gemuk sering ngumpulin besi-besi sisa bengkel dan dijual kiloan, uangnya untuk bayar uang sekolah, sampai detik ini paling tidak setahun sekali saat lebaran, kita selalu bertemu untuk sekedar bergunjing atau melepas rindu. Dengan dua bayi angsa dan rumah tangganya, angsa gemuk sangat perhatian. Dia selalu menanyakan kabar, kesehata dan ngingetin gue dalam hal apapun. Gue selalu yakin dia yang terbaik.


Selain para angsa, ada tupai, teman sekelas selama tiga tahun dan selalu menduduki peringkat satu, semua orang iri sama gue karena kedudukan gue sebagai orang paling dekat dengan sang juara, selain menjadi seorang karyawan dia sedang menggeluti usahanya sekarang. Lalu koala, bisa dibilang gue dan koala sering banget nginep di sekolah, karena koala pengurus OSIS dan gue suka males pulang jadi kita sering maen bareng dan jarang pulang. Istrinya sedang hamil sekarang, bahagia selalu koala. Selanjutnya rubah, kenal saat duduk dikelas dua, nama depan kita sama jadi urutan absen kita dekat, dia orang yang sering dibuly dikelas karena sering terlambat, dan gue lah orang yang suka ngebuly itu, pada suatu waktu gue sekelompok sama sirubah, dan dia mengerjakan semua tugas kelompok dan dilahap habis, sampai gue terkagun-kagum, akhirnya gue berhenti jadi tukang buly dan berteman dengan rubah, saat acara tahun baru rubah pulang sebelum jam 12 malam karena harus memastikan adik-adiknya tidur, karena penasaran beberapa hari setelah itu gue ikut dia pulang dan tersayat-sayat hati ini, dia tinggal dengan kedua adiknya (ibunya meninggal dan ayahnya dijakarta) dan setiap pagi membuat sarapan dan memastikan adiknya berangkat sekolah kemudian dia berangkat, itu alasannya dia sering terlambat, hari itu hati gue rontok dan gue langsung minta maaf, akhirnya gue sering maen kerumahnya bahkan pernah minggat dan dia dengan senang hati menampung gue. Cerita sirubah tidak selesai di bangku SMA, dia menemani gue berjalan lebih jauh menyusuri hidup ini, selain mereka yang gue sebut diatas, tentunya masih banyak sahabat di bangku SMA yang mengisi hari-hari indah gue saat itu, beberapa dari mereka ada yang sudah dipanggil lebih dulu oleh sang maha kuasa, dan perjalanan hidup gue di SMA sangat indah karena mereka semua. Perjalanan gue sebagai seorang siswa diakhiri dengan foto bersama saat perpisahan sekolah.

Comments