EXPLORE KOTA DAN KABUPATEN SEMARANG

Kokom (chomaby), saya, Jalil


Semarang adalah Ibukota provinsi Jawa Tengah dan sekaligus kota metropolitan terbesar ke-lima di indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Medan dan Bandung (copas dari wikipedia), memang kota Semarang kurang begitu terkenal untuk tujuan wisata karena orang-orang Jakarta dan sekitarnya lebih melirik kota Yogyakarta yang tidak jauh dari Semarang, tetapi jangan salah, Semarang juga punya tempat-tempat wisata yang bikin rindu dan ingin kembali, apalagi kuliner bandeng presto di jalan Pandanaran dan manakan-makanan yang lainnya, oke simak langsung perjalanan saya dan kedua sahabat saya dari kota karawang Jalil dan Kokom (Chomaby nama bekennya) di kota Semarang.

Jalil dan Chomaby adalah sahabat saya dari komunitas Backpacker Karawang, tentu saja mereka adalah seorang traveler/bacpacker atau penikmat alam dan sekitarnya, suatu hari di bincang-bincang manja, mereka mencari tempat untuk di explore di daerah Jawa Tengah, selain Yogyakarta, saya merekomendasikan semarang, selain saya beberapa kali pernah kesana, Semarang cukup mewakili wajah suku jawa dari ujung kanan sampai ujung kiri.

Perjalanan ini tanpa perdebatan yang panjang, kami bertiga sepakat dengan transport apapun yang akan digunakan. Dari arah Jakarta dan sekitarnya, kota Semarang sangat mudah dijangkau karena termasuk kota besar, banyak kereta api jurusan Jawa tengah dan Jawa timur yang berhenti di semarang (stasiun semarang tawang atau stasiun semarang poncol, kedua stasiun tersebut letaknya berdekatan jadi ga usah bingung mau turun dimana), dengan ongkos 120.000 – 350.000 tergantung kelas, sedangkan dengan bus kota juga banyak bus arah Solo Yogya yang melewati kota Semarang dengan ongkos 130.000 – 350.000 tergantung kelas juga, sedangkan kami karena mendadak dan tiket kereta habis, kami menggunakan bus dari agen bus yang ada di karawang, tepatnya bus laju prima dengan ongkos 135.000/orang, hari jumat sore jam 18.00 bus meninggalkan kota karawang dan merobek tol cipali sampai keluar brexit, hanya memakan waktu 6 – 8 jam kami sudah sampai di pertigaan krapyak (tempat kami diturunkan karena bus akan mengambil jalur arah ke Yogya), sekitar pukul 02.00 kami menunggu angkutan umum atau bisa naik grab, karena warga semarang yang ramah akhirnya kami naik angkutan umum sampai tujuan pertama kami di semarang yaitu masjid agung jawa tengah dengan ongkos 35.000/3 orang.

Pukul 02.30 kami tiba di depan masjid agung jawa tengah, niat awal kami ingin beristirahat didalam masjid sambil menunggu subuh di cegah oleh bapak security karena tidak boleh masuk ke masjid sebelum waktu subuh, akhirnya kami singgah di tukang angkringan didekat masjid sebari nyemil dan tidur, sampai adzan berkumandang kami bergebas untuk masuk ke masjid yang infrastrukturnya mirip di madinah (kata orang-orang karena saya belum pernah ke madinah) untuk menunaikan ibadah sholat subuh, mandi dan tak ketinggalan berfoto ala-ala film ayat-ayat cinta. Sampai pukul 06.30 kami bersiap-siap menuju destinasi selanjutnya yaitu lawang sewu (icon kota semarang), untuk menuju lawang sewu kami menyewa motor (banyak referensi di google untuk sewa motor murah di semarang dengan harga berkisar 75.000 – 85.000/24 jam).




Terlalu pagi, kata ibu-ibu yang sedang bergegas membuka warungnya, tapi tiket untuk masuk ke lawang sewu sudah dibuka, kami segera masuk ke area lawang sewu dengan membayar tiket masuk 10.000/orang, tetapi sebelum itu kami menyempatkan diri untuk sarapan karena perjalanan ini akan memakan banyak energi, bangunan tua ini disebut lawang sewu oleh masyarakat setempat karena memiliki banyak sekali pintu, setiap sudut ruangan memiliki lebih dari 2 pintu untuk menuju ruangan yang lain, dibangun pada tahun 1904 pada zaman penjajahan belanda, setelah kemerdekaan lawang sewu digunakan untuk kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia, makanya didalam gedung lawang sewu banyak foto-foto atau sejarah tentang kereta api. Tujuan selanjutnya adalah kota lama semarang, dengan motor yang telah kami sewa kami segera bergegas.


Kota lama semarang adalah tempat wisata kota disemarang dengan pemandangan gedung-gedung tua peninggalan zaman belanda, atau mirip dengan kota tua di jakarta, di kota lama terdapat icon gereja blenduk yang berusia 200 tahun dan taman kota yang sangat nyaman untuk duduk santai dan berfoto, kota lama semarang letaknya tak jauh dari lawang sewu, sekitar 10 menit kita akan sampai dengan menaiki motor, bisa di cek di map untuk jalurnya, dan dikota lama kita tidak perlu membayar tiket masuk, hanya membayar parkir 2000/motor. Hari masih pagi, kami menlanjutkan diri untuk menjelajah kota semarang dengan mengunjungi maerokoco, dengan bantuan google map, kami segera merapat.



Taman wisata maerokoco adalah Taman Miniatur Jawa Tengah menghadirkan rangkuman Rumah Adat atau anjungan dari 35 Kabupaten dan kota madya yang ada di Jawa tengah. Didalam rumah-rumah adat tersebut sudah dilengkapi dengan hasil-hasil industri serta kerajinan-kerajinan yang di produksi oleh masing-masing daerah. Letaknya dekat dengan pesisir pantai kota semarang, selain taman mini disana juga terdapat taman mangrove, hanya dengan membayar 10.000/orang kita bisa berkeliling ke seluruh kota di jawa tengah dalam bentuk mini dan berjalan ditepi taman mangrove. Matahari semakin membakar kulit, kita segera pindah lokasi ke kelenteng sampookong, masih dengan motor sewaan kami segera bergegas.






Karena sudah jam makan siang, kami segera menyelesaikan kewajiban kami yaitu makan siang dan sholat dzuhur, setelah itu kami langsung berkeliling di kawasan kelenteng sampookong, untuk berkeliling di kelenteng sampookong kita harus membayar 10.000/orang atau dengan tambahan 25.000/orang untuk masuk kedalam area kelenteng, kelenteng sam poo kong adalah sebuah petilasan, yaitu bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho. Terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Tanda yang menunjukan sebagai bekas petilasan yang berciri keislamanan dengan ditemukannya tulisan berbunyi "marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengarkan bacaan Al Qur'an". Untuk sejarah lebih detail bisa di baca di wikipedia atau sumber yang lain. Karena hari semakin sore, kita beranjak dari kota semarang menuju kabupaten semarang, tepatnya kecamatan ungaran, disana kita akan berendam dan berenang di kolam diatas awan yaitu umbul sidomukti, perjalanan memakan waktu sekitar 1 – 2 jam jalan pantura dan jalan pegunungan.


Sampai di umbul sidomukti, umbul sidomukti adalah wisata kolam renang yang berada di kaki gunung ungaran, sehingga dari kolam tersebut akan terlihat kalau kita sedang berada diatas awan. Dengan membayar tiket parkir sebesar 3000 dan tiket masuk sebesar 13.000/orang kita sudah bisa berenang dikolam diatas awan itu, tetapi bukan air panas, air dingin  asli pegunungan membuat badan akan terasa sangat segar. Tidak terlalu lama berenang karena hujan, kami segera bergegas membersihkan diri, dan menentukan pilihan akan bermalam dimana, disebelah umbul sidomukti adalah basecamp pendakian gunung ungaran, di basecamp itu kita bisa camping ceria dan menikmati city light dan sunrise, disana juga kita tidak perlu repot-repot membawa perlengkapan camping karena semua sudah tersedia dan harga sewanya yang cukup murah. Setelah melewati diskusi yang sengit, akhirnya kami memutuskan untuk tidak camp disana, kami memutuskan untuk pergi ke kecamatan bandungan yang dekat dengan candi gedong songo agar menghemat waktu, akhirnya kami segera bergegas.



Sampai di kecamatan bandungan kabupaten semarang, disana akan disuguhkan penginapan-penginapan dan hotel yang saling bersanding dari kelas melati sampai berbintang, dan kami memutuskan menginap di hotel kelas menengah dengan tiga tempat tidur dan lumayan nyaman, setelah membersihkan diri, kami berjalan-jalan di daerah pasar bandungan, disana banyak sekali buah segar dan makanan-makanan khas daerah bandungan, sampai jam 21.00 kami sepakat untuk tidak bersendau gurau dan berlarian kesana kemari, karena perjalanan besok akan dimulai bersama ayam berkokok. Jam 05.00 kami bersiap-siap dan segera bergegas menuju candi gedong songo yang telaknya tak jauh dari hotel kami menginap.

Candi gedong songo adalah komplek bangunan candi peninggalan agama hindu yang terletak di kabupaten semarang, di komplek ini terdapat sembilan buah candi yang letaknya menyebar antara candi pertama, kedua dan seterusnya dan semakin tinggi tempatnya, karena kami dikejar waktu dan menghemat tenaga, kami hanya sampai di candi III, kecuali jalil berjalan cepat menuju candi IV, V dan VI, di candi gedong songo harga tiket masuknya 10.000/jiwa tetapi karena kami datang terlalu pagi dan loket belum buka, akhirnya kami gratis, dan di kawasan candi gedong songo juga bisa digunakan untuk camping atau menginap di penginapan bambu. Segera kembali ke hotel untuk sarapan dan mandi kami segera berpindah ke kecamatan ambara, dengan jarak tempuh 30 menit dari bandungan kami ucapkan selamat tinggal bandungan.




Di kecamatan ambarawa, objek wisata yang terkenal adalah telaga pening, tidak hanya satu lokasi, tetapi terbagi menjadi banyak tempat seperti bukit cinta, kampung telaga dan masih banyak lagi, karena cuaca yang mendung kami hanya sebentar untuk memastikan, setelah itu kami segera pergi ke museum kereta api indonesia yang masih terletak di kecamatan ambarawa, dengan membayar tiket masuk 10.000/orang kita bisa melihat banyak kereta api model dulu, kereta uap dan banyak kereta-kereta yang lain, selain itu disana tersedia kereta wisata yang mengantarkan wisatawan untuk berkeliling di ambarawa, hari semakin siang dan waktu terus bergulir, kami segera kembali ke kota semarang agar tidak tertinggal kereta, sebelum ke stasiun semarang poncol, kami akan mampir ke brown canyon dan wisata kuliner jalan pandanaran semarang.







Setelah diguyur hujan lebat dan sampai kota panas membara, akhirnya kami menikmati tebing galian berwarna coklat, meskipun terdapat poyek tambang pasir, tetapi green canyon semarang cukup indah, apalagi jika cuacanya cerah, maka akan terlihat perpaduan warna biru dan coklat pada foto, karena cuaca yang sangat panas dan kami takut meleleh, kami segera bergegas menuju jalan Pandanaran, disana terdapat banyak sekali tempat makan bandeng khas semarang, dan kami mencoba beberapa menu olahan bandeng dengan harga sangat murah, dengan situasi terburu-buru kami segera pergi ke setasiun untuk mengembalikan motor (tempat antar jemput bisa disesuaikan dengan biaya tambahan 10.000), setelah itu kami melakukan boarding pass dan masuk kedalam stasiun



Karena kami kehabisan tiket langsung semarang-cikampek, akhirnya kami membeli tiket semarang-tegal, dan tegal cikampek dengan waktu transit yang sangat lama yaitu empat jam, dari semarang pukul 16.30 sampai ke tegal pukul 18.55, kami memanfaatkan waktu untuk berkeliling di kota tegal yang waktu itu hujan besar dan banjir, salah satu wisata malam kota tegal adalah rita park yang bertempat tepat disebelah rita mall, karena banjir, kami hanya mampir sebentar kemudian makan malam di rita mall, setelah itu kami kembali ke stasiun untuk melakukan perjalanan pulang yaitu pukul 23.00, dengan jalan yang melambat karena energi terkuras habis, kami perlahan masuk kedalam kereta tegal-cikampek. dan perjalan berakhir di angkot cikampek-karawang.

Total biaya yang kami keluarkan sangat murah, dengan menginap di hotel kami mengeluarkan sekitar 2juta rupiah untuk bertiga dengan 12 tujuan wisata di kota dan kabupaten semarang, jika teman-teman punya banyak waktu lagi, masih banyak sekali wisata di kota dan kabupaten semarang seperti curug lawe, goa maria dan yang lain (bisa dicari di google sebagai referensi)

Comments